Tips Menerima Diri Apa Adanya
ummi online - Rumput tetangga selalu tampak
lebih hijau, demikian bunyi sebuah ungkapan. Kadang kita memang lebih
suka membanding-bandingkan nasib kita dengan orang lain, daripada
bersyukur dan menerima keadaan diri.
Jika dibiarkan, kebiasaan
membanding-bandingkan ini bisa berdampak buruk terhadap cara pandang
kita terhadap diri. Tentu saja, jika kita sendiri tidak bisa menghargai
diri, bagaimana kita mengharapkan penghargaan dari orang lain?
Dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ (K),
psikiater dari Talenta Center mengungkapkan hal ini, pentingnya mengubah
pola pikir dan mulai meningkatkan penerimaan diri. Sahabat Ummi bisa
mulai dari sekarang.
-
Catat kelebihan dan kekurangan diri.
Dengan mencatat kelebihan dan
kekurangannya, kita belajar untuk makin mengenali diri sendiri.
Bagaimana bisa menerima keadaan diri jika belum mengenal utuh siapa diri
kita?
-
Berfokuslah pada kelebihan, bukan pada kekurangan!
“Duh lenganku tampak besar
sekali? Ah kenapa banyak sekali jerawat di wajahku, gajiku kecil sekali
dibanding si dia.” Jangan sibuk pada kekurangan seperti ini. Coba
tonjolkan kelebihan yang ada, “Tidak apa gaji kecil yang penting
anak-anakku bisa tumbuh cerdas dan membanggakan. Tidak masalah sedikit
gemuk, yang penting sehat dan tidak mudah sakit!”
-
Buatlah Goal Setting!
Apa sih yang kita inginkan
untuk diri kita? Kebanyakan orang lebih senang mengeluh apa yang tidak
dimilikinya daripada berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Tulislah hal-hal yang kita ingin peroleh dalam waktu dekat! Misalnya:
saya ingin rutin berolahraga dan mengurangi lingkar perut dalam 2 bulan,
saya ingin bisa membaca Quran lancar bulan ini, saya harus belajar
berani tampil di depan umum, saya harus menyelesaikan membaca dua buku
pekan ini. Dengan demikian, perhatian dan energi kita akan terpusat pada
hal-hal yang kita inginkan, bukan pada yang tidak kita sukai, sehingga
yang datang adalah apa yang kita pikirkan.
-
Bergaul dengan orang yang “lebih susah”
Banyak orang yang lebih sulit
kondisinya daripada kita. Misalnya, tertimpa penyakit, dililit utang,
sulit memperoleh keturunan, dsb. Dengan bergaul dan menjalin silaturahim
dengan mereka, kita akan semakin menyadari, betapa kita tidak pantas
mengeluh.
-
Awali dengan bersyukur!
Bersyukur merupakan kunci
penerimaan diri. Maka awali segalanya dengan mensyukuri apa yang kita
peroleh hari ini! Bukankah kita masih bisa bernafas? Masih bisa makan?
Apalagi yang kurang?
0 comments:
Post a Comment